Perkembangan Industri Videotron Jakarta
LED Videotron kini menjadi solusi baru sebagai pilihan beriklan yang cukup efektif.
Khususnya untuk videotron Jakarta sudah cukup menjamur di jalan-jalan protokol.
Sebut saja di bilangan Sudirman, Thamrin, Kuningan, Gatot Subroto, Kelapa Gading, dan seputaran daerah Jakarta yang lain sudah mulai banyak bermunculan iklan videotron.
Memang untuk saat ini videotron memang sangat identik dengan dunia advertising.
Karena memang sejarah awal masuknya led videotron di jakarta memang dari pintu sektor industri periklanan.
Tapi seiring perkembangan teknologi dan perilaku pasar led videotron, saat ini videotron di Jakarta sudah mulai memasuki sektor industri lain.
Sebut saja instansi pemerintah.
Pemerintah di Jakarta juga sudah mulai bertahap mulai melirik layar besar yang satu ini.
Dan sepertinya disetiap tahun selalu saja ada alokasi dana untuk pengadaan layar besar ini.
Walaupun harganya selangit, tapi demand kebutuhan videotron dari instansi pemerintah di Jakarta bisa dibilang cukup tinggi.
Biasanya sih digunakan untuk kebutuhan meeting room, auditorium, bahkan untuk area lobby kantor pemerintahan.
Selama tahun 2019 ini, PT . Creative Media Indonesia dimana tempat Saya bekerja juga kebanjiran order dari perusahaan plat merah.
Di Desember ini saja Saya sedang mengurus project pemasangan videotron untuk auditorium ukuran 6m x 3m P1.9 di gedung auditorium pusat Airnav (salah satu BUMN ).
Beberapa hari ke ke depan team teknisi kami juga akan melakukan pemasangan untuk Pemkot Bengkalis (Riau).
Sebulan lalu team teknisi Saya juga baru saja menyelesaikan project videotron untuk Dishub Kota Gorontalo, Sulawesi.
Memang di akhir tahun seperti ini biasanya orderan dari pemerintah selalu tinggi.
Tapi tidak hanya di pemerintahan saja,
Kebutuhan LED videotron di perusahaan swasta juga lumayan tinggi.
Secara fungsi yah masih sama dengan sektor pemerintahan, pemfungsian ini lebih difokuskan untuk di area meeting room dan area lobby.
Walaupun jualan ke pihak swasta tidak serumit seperti di pemerintahan yang harus melalui proses lelang, tapi biasanya budget mereka tidak sebesar pemerintahan.
Kalau untuk sektor industri retail sepertinya masih agak sulit untuk pasar videotron, karena umumnya pada sektor industri retail masih berfokus kepada penggunaan digital signage.
Anyway, kalau Anda tidak tahu apa itu digital signage silahkan baca artikel Saya di bawah ini :
Baca juga : Pengertian Digital Signage| Arti, Fungsi, & Cara Kerjanya
Alasannya karena budget pada sektor retail belum cukup sanggup untuk menggunakan videotron. Tidak seperti pada sektor advertising & pemerintahan.
Karna secara harga digital signage masih cukup masuk akal dibanding videotron.
Perlu Anda tahu bahwa penggunaan videotron untuk kebutuhan rumah ibadah juga sedang trend saat ini.
Bagusnya menjual videotron ke rumah ibadah seperti gereja bagi Kami selaku distributor videotron masih terbilang lebih mudah dibanding menjual ke industri retail.
Saya baru tahu kalau ternyata menjual videotron ke rumah-rumah ibadah lebih menghasilkan ketimbang menjual ke sektor retail.
Jika Anda pelaku industri ini pasti setuju dengan Saya, hahahaha.
Okay, bagaimana pada sektor pendidikan?
Sektor pendidikan khususnya area kampus serta sekolah international khususnya juga sudah mulai melirik layar besar ini untuk di tempatkan di instansi mereka.
Kami pernah mendapatkan order untuk sebuah universitas Swasta besar di Jakarta (UNTAR) dan beberapa sekolah lain.
Hanya pada sektor pendidikan masih cukup sulit untuk menjual LED, karena umumnya mereka lebih fokus pada layar LCD untuk kegiatan belajar mengajar.
Kini banyak juga sektor transportasi menggunakan LED Videotron.
Sebagai contohnya saja stasiun kereta api dan bandara.
Ini menandakan bahwa image videotron yang dulu diidentikan dengan baliho advertising sepertiya di masa sekarang ini haluannya mulai melebar.
Karena hampir dari setiap sektor indutri mulai memanfaatkan layar raksasa ini demi kepentingan industri itu sendiri.
Prediksi Perilaku Konsumen Videotron Di Jakarta Di Masa Mendatang
Awalnya videotron datang mulai dari ukuran pixel-pixel besar khusus untuk kebutuhan outdoor.
Kini karena teknologi videotron terus berkembang, dan sudah ada teknologi pixel pixel kecil, permintaan pasar pun mulai condong berubah.
Contohnya saja salah satu project kami di area bandara Soekarno Hatta, videotron yang dulunya menggunakan pixel 10 kini minta diganti dengan videotron pixel 4.
Masih dari klien yang sama dan di titik yang sama pula.
Ini mengindikasikan bahwa di masa mendatang permintaan videotron pixel besar akan semakin sedikit karena akan digantikan dengan pixel pixel kecil.
Penggunaanya juga akan datang dari berbagai sektor industri yang lebih beragam.
Pasar ini akan semakin besar tapi persaingan akan semakin ketat, karena masuknya berbagai produsen dari China yang mencoba peruntungan di pasar Indonesia khususnya videotron Jakarta.